Lesung pipimu, manis senyummu
Berhijab biru tak jemu memandangmu
Tersorot remang cahaya lampu
Semakin dalam hati ingin menjamu
Sorotan tajam pandang matamu
Kubalas tajam syahdu suaraku
Pujilah aku tinggi harapku
Tak sanggup aku lari darimu
Rintih hujan dimalam rabu
Menambah romantika dikala itu
Segelas teh menjadi temanku
Serta, alunan melodi dari gitarku
Terlintas niat tuk menggodamu
Namun, apa daya jiwa ini tak mampu
Sesekali engkau mulai interaksi
Dan, bodohnya aku tak menyadari
Malam semakin menjadi, hujan tak kunjung henti.
Bergegaslah engkau pergi tinggalkan mimpi.
Berkali kali ku coba menahan
Namun, tak urung niatmu tuk bertahan
Seberkas kilat menusuk kelamnya bumi
Semakin berharap agar kau tetap disini
Dalam hati kecil mengucap doa
Dalam mulut melecut bicara
ENGKAULAH PELITA HIDUPKU DIMALAM ITU.
Oleh Oky Hary Saputro
Berhijab biru tak jemu memandangmu
Tersorot remang cahaya lampu
Semakin dalam hati ingin menjamu
Sorotan tajam pandang matamu
Kubalas tajam syahdu suaraku
Pujilah aku tinggi harapku
Tak sanggup aku lari darimu
Rintih hujan dimalam rabu
Menambah romantika dikala itu
Segelas teh menjadi temanku
Serta, alunan melodi dari gitarku
Terlintas niat tuk menggodamu
Namun, apa daya jiwa ini tak mampu
Sesekali engkau mulai interaksi
Dan, bodohnya aku tak menyadari
Malam semakin menjadi, hujan tak kunjung henti.
Bergegaslah engkau pergi tinggalkan mimpi.
Berkali kali ku coba menahan
Namun, tak urung niatmu tuk bertahan
Seberkas kilat menusuk kelamnya bumi
Semakin berharap agar kau tetap disini
Dalam hati kecil mengucap doa
Dalam mulut melecut bicara
ENGKAULAH PELITA HIDUPKU DIMALAM ITU.
Oleh Oky Hary Saputro
