Tiba-tiba selembar kertas yasmin berwarna merah muda sampai di tangan,
Harum . . .
Membukanya aku gemetar,
Seperti terik yang kemudian bersambar petir di ujung mata,
Satu nama yang aku kenang,
Kemudian sedikit demi sedikit hati tergores hingga menganga,
Menghadapinya aku tak siap,
Dalam benak aku seperti di tandaskan ke dalam tanah,
Terkubur akal sehat,
Sesaat itu juga aku merasa gelap gulita,
Walau seharusnya ini berita gembira,
Hanya saja,
Aku tak sangka undangan datang secepat ini,
Kamu, Kalian.
Berpasangan di atas hiasan bagai ratu dan raja semalam,
Berat rasa tuk meng-amini
Sebab tanpa disangka-sangka dalam hati aku memaki,
Jika nyatanya yang kelak membahagiakan mu bukan aku.
Kamu
Sosok yang melupakannya pun aku tak sudi,
Selalu kembali pada satu tempat,
Dimana saat perpisahan menemui kita,
Kita sedang dalam emosi.
Dan hingga kabar bahagia mu tiba,
Sedalam-dalamnya aku menyesal,
Menjerit pun aku tak kuat,
Oh aku tak sanggup lagi harus bagaimana.
Pernikahan, kalian.
Merayakan, duka. . .
https://kitakatakata.wordpress.com/2015/04/17/kabar-kalian/