Bicara tentangnya , membekukan inspirasiku
Mendiamkan bibir dan batinku
Hal yang luar biasa namun terabaikan
Dia ….. ayah ,
Ya , hanya dia
Tak terbayang , tak tergambarkan pena
Tak tereja , tak terbaca sama sekali
Hanya kenyatan yang akan selalu mendiskripsikan bayangnya
Tentang milikku yang akan selalu kumiliki
Memberi terindah , mengukir senyuman
Memberi lelah , mencetak pemikiran
Namun …
Terabaikan , teracuhkan , tersisihkan
Yang kadang dikmatinya , bahkan sering
Ayah ….
Maaf atas segalanya
Maaf…
Untuk membuat tangismu yang takkulihat
Walau sekata ucap yang kau perintahkan
Lalu , kuabaikan , aku menyesal
Namun satu janji , satu permintaanku
Harus ku bahagiakan dan tunggulah aku kelak
Oleh Meita Surya Riani
Mendiamkan bibir dan batinku
Hal yang luar biasa namun terabaikan
Dia ….. ayah ,
Ya , hanya dia
Tak terbayang , tak tergambarkan pena
Tak tereja , tak terbaca sama sekali
Hanya kenyatan yang akan selalu mendiskripsikan bayangnya
Tentang milikku yang akan selalu kumiliki
Memberi terindah , mengukir senyuman
Memberi lelah , mencetak pemikiran
Namun …
Terabaikan , teracuhkan , tersisihkan
Yang kadang dikmatinya , bahkan sering
Ayah ….
Maaf atas segalanya
Maaf…
Untuk membuat tangismu yang takkulihat
Walau sekata ucap yang kau perintahkan
Lalu , kuabaikan , aku menyesal
Namun satu janji , satu permintaanku
Harus ku bahagiakan dan tunggulah aku kelak
Oleh Meita Surya Riani