Blog Seribu Sajak Cinta berbagi puisi dan kata - kata romantis dari berbagai sumber, puisi cinta, puisi rindu, puisi pacar, kata - kata buat pacar, kata romantis buat status media sosial. kumpulan kata romantis akan tersaji dalam blog ini.
Sekian lama diri menanti
Tak kunjung jua kumenemukan arti
Entah kenapa hingga kini kuberhatan untuk sendiri
Walau rasa sepi ini, lagi dan lagi selalu menghantui
Rasa takutku mulai berdatangan
Pilu, kumulai merasakan
Awan hitam diatas kepalapun sepertinya enggan menangis
Mengetahiuku mulai menepis, menangkis semua tuduhan sadis
Hanya hampa, rasa yang tak akan pernah sirna
Gelak tawa menghujam perih merajam pedih
Kerasnnya batupun tak sanggup menjadikan sakit
Terlalu kebal, terlalu tebal daging pembungkus kulit
_____________________________
Kau adalah perempuan kuat
Dengan segala yang kau miliki
Sekian banyak asa, sekian banyak lara yang bakal kau derita
Tak hanya itu saja
Setia yang kau punya
Akan meruncing menjadi kecewa tak berdaya
Inilah dunia
Kadang yang bahagia tak terlihat menderita
Tapi yang menderita terlihat sengsara
_______________________
tak pernah kau ketahui
aku tak sekuat yang kau katakan
aku begitu lemah
sangat lemah
dunia ini seakan mencekam
dunia ini terasa mencabik dan menggores
luka dan bekas yang berdarah-darah
walau tak pernah kau lihat dan ku perlihatkan
________________________
Dalam sendiri kuberteman sepi
Hampa tak bertepi kuberdiri
Merenungkan segala yang terjadi, ah semoga ini semua mimpi
Ya.... semoga ~
Sebuah kata pengawal doa
Pengantar harapan penguat asa dan (berharap) mampu memantapkan jiwa
Semakin kuat kuyakinkan diri untuk menembus dinginnya kata sendiri
Semakin kuyakin bahwa berdiri dan berlari tak mampu mengejar mentari
Ah, sudahlah
Sekali sendiri akan terus sendiri dan akan tetap sendiri
_____________________
Kucoba lampiaskan amarahku dalam susunan kata tak bermakna
Kuberusaha menjadikan emosiku menyatu dengan deretan alinea
Menyatukan penyesalan, membingkis susunan kekecewaan
Membaur menjadi satu menjadi sebuah kabahagiaan
~ andai bisa demikian
Bagiku kedengkian adalah aku
Kemunafikan adalah nafasku
Kebohongan adalah makananku
Kesakitan adalah apa yang ada pada diriku
Ya, aku sakit
Sakit karena harapanku kau bakar dengan kebohonganmu
Sakit karena kesetiaanku kau redupkan dengan siraman pengkhianatanmu
Sakit karena cintaku kau cabik dengan kemunafikanmu
Puas kau dengan ini semua?
Puas kau dengan segala deritaku yang kau cipta?
Kuharap demikian ~
________________
Bahkan guyuran senyuman tak mampu menyejukkanku
Ketika amarah mulai menguasai badanku
Tak hanya air mata tanda kekecewaan
Melainkan diamkupun menandakan bahwa diri ini dilanda kesedihan
Lalu?pantaskah kumerengek meminta kebahagiaan?
Pantaskah kumeraung mengemis kebaikan?kasih sayang?
_________________
Menyadari bahwa saat ini
Aku berdiri diujung runcingnya duri
Kaki penuh luka tak terperi
Pertanyaannya: mengapa namamu masih terpatri?
Sulitkah kumembuang luka lama?
Sukarkah kumencoba membuka hati untuk dia yang ada didepan mata?
Seberapa sulit menjadi diri yang baru?
Seberapa sukar diri ini terbebas dari bayang-bayang masa lalu?
Sampai kapan?
____________________
Cukup sudah kuberpikir tentang benci
Lelah kuberkata tentang dusta
Ingin segera kuakhiri
Semua selisih paham diantara kita
Kuyakin dunia ini mendengar
Kupercaya alam ini pelihat
Sekalipun jalanan nampak hingar bingar
Namun Kuyakin ada pesan yang tersirat
Ini tentang hati
Tak usah diluapkan dengan emosi
Cukup sadar diri dan rendah hati
Bisa jadi Tuhan sedang menguji
Ya, Tuhan sedang menguji
Itu berarti Dia menyayangi kita
Dia ingin mengetahui kekuatan yang ada pada diri kita
Sekuat apa kita, semampu apa kita, seberapa besar kesabaran kita
____________________
Semua terlihat sama, tak ada yang berbeda
Seperti tanah dengan permukaan rata
Tak ada tanjakan ataupun turunan
Rasanya tak ada yang mendebarkan
Tak ada kejutan, tak ada yang disembunyikan
ataupun yang nantinya bakal ketahuan
Layaknya hujan yang tak menentu datangnya
Kaupun muncul dilamunan tanpa memberi tanda
~
Ah, kau....
Seseorang tak berwujud nyata, tak kutau nama, tak kumengerti darimana datangnya
Haruskah selalu muncul dipikiran? sampai kapan kau memenuhi angan?
Ah...
____________________
Pagi, kurasa langit memihakku.
Cerahnya sepadan dengan suasana hatiku.
Siang, ada apa denganmu
Layaknya berawal dari kau menjunjungku perlahan terus meninggi
Lalu kau kempaskan dengan keras tanpa sedikitpun perasaan
Jika itu gelas kaca, kupastikan dia pecah melebur tak terkendali
Sakit? Kurasa jika ada kata melebihi itu kemungkinan akan mewakili
Perih? Lebih dari itu mungkin. Tak menutup kemungkinan luka mengaga lebar
Rapuh? Bukan. Dia sosok yang kuat. Tapi sekuat-kuatnya pasti bakal ada titik kelemahannya
Lemah? Iya, dia diposisi itu sesekali. Tanpa diketahui penyebab yang pasti
Sudahlah lupakan ~
___________________
Jangan biarkan aku muak Tuhan....
Doamu pagi tadi
Harapanmu sebelum kau pergi ketempat tidur
Kau muak? dengan apa?
dengan semua kata yang sudah kau ucapkan padaku?
dengan semua cinta palsu yang kau ukir didalamnya?
dengan semua air mata kebohongan yang jelas-jelas terlihat?
Aku lebih muak kawan..
Aku lebih muak dengan segala akal bulusmu
Aku lebih muak dengan segala kebohonganmu
Aku lebih muak dengan segala kepalsuan yang kauberikan untukku
Puas kau?
Sumber : kaskus by. paninalone
Disclaimer : seluruh puisi atau postingan kata-kata romantis yang ada di blog ini bukan karya dari penulis blog Seribu Sajak Cinta.
Jika ada yang keberatan atas postingan blog seribu sajak cinta, bisa contact melalui email yang ada di bawah ini, nanti saya hapus postingannya .
by .
SERIBU SAJAK CINTA
carimodalnikah@gmail.com
Sekian lama diri menanti
Tak kunjung jua kumenemukan arti
Entah kenapa hingga kini kuberhatan untuk sendiri
Walau rasa sepi ini, lagi dan lagi selalu menghantui
Rasa takutku mulai berdatangan
Pilu, kumulai merasakan
Awan hitam diatas kepalapun sepertinya enggan menangis
Mengetahiuku mulai menepis, menangkis semua tuduhan sadis
Hanya hampa, rasa yang tak akan pernah sirna
Gelak tawa menghujam perih merajam pedih
Kerasnnya batupun tak sanggup menjadikan sakit
Terlalu kebal, terlalu tebal daging pembungkus kulit
_____________________________
Kau adalah perempuan kuat
Dengan segala yang kau miliki
Sekian banyak asa, sekian banyak lara yang bakal kau derita
Tak hanya itu saja
Setia yang kau punya
Akan meruncing menjadi kecewa tak berdaya
Inilah dunia
Kadang yang bahagia tak terlihat menderita
Tapi yang menderita terlihat sengsara
_______________________
tak pernah kau ketahui
aku tak sekuat yang kau katakan
aku begitu lemah
sangat lemah
dunia ini seakan mencekam
dunia ini terasa mencabik dan menggores
luka dan bekas yang berdarah-darah
walau tak pernah kau lihat dan ku perlihatkan
________________________
Dalam sendiri kuberteman sepi
Hampa tak bertepi kuberdiri
Merenungkan segala yang terjadi, ah semoga ini semua mimpi
Ya.... semoga ~
Sebuah kata pengawal doa
Pengantar harapan penguat asa dan (berharap) mampu memantapkan jiwa
Semakin kuat kuyakinkan diri untuk menembus dinginnya kata sendiri
Semakin kuyakin bahwa berdiri dan berlari tak mampu mengejar mentari
Ah, sudahlah
Sekali sendiri akan terus sendiri dan akan tetap sendiri
_____________________
Kucoba lampiaskan amarahku dalam susunan kata tak bermakna
Kuberusaha menjadikan emosiku menyatu dengan deretan alinea
Menyatukan penyesalan, membingkis susunan kekecewaan
Membaur menjadi satu menjadi sebuah kabahagiaan
~ andai bisa demikian
Bagiku kedengkian adalah aku
Kemunafikan adalah nafasku
Kebohongan adalah makananku
Kesakitan adalah apa yang ada pada diriku
Ya, aku sakit
Sakit karena harapanku kau bakar dengan kebohonganmu
Sakit karena kesetiaanku kau redupkan dengan siraman pengkhianatanmu
Sakit karena cintaku kau cabik dengan kemunafikanmu
Puas kau dengan ini semua?
Puas kau dengan segala deritaku yang kau cipta?
Kuharap demikian ~
________________
Bahkan guyuran senyuman tak mampu menyejukkanku
Ketika amarah mulai menguasai badanku
Tak hanya air mata tanda kekecewaan
Melainkan diamkupun menandakan bahwa diri ini dilanda kesedihan
Lalu?pantaskah kumerengek meminta kebahagiaan?
Pantaskah kumeraung mengemis kebaikan?kasih sayang?
_________________
Menyadari bahwa saat ini
Aku berdiri diujung runcingnya duri
Kaki penuh luka tak terperi
Pertanyaannya: mengapa namamu masih terpatri?
Sulitkah kumembuang luka lama?
Sukarkah kumencoba membuka hati untuk dia yang ada didepan mata?
Seberapa sulit menjadi diri yang baru?
Seberapa sukar diri ini terbebas dari bayang-bayang masa lalu?
Sampai kapan?
____________________
Cukup sudah kuberpikir tentang benci
Lelah kuberkata tentang dusta
Ingin segera kuakhiri
Semua selisih paham diantara kita
Kuyakin dunia ini mendengar
Kupercaya alam ini pelihat
Sekalipun jalanan nampak hingar bingar
Namun Kuyakin ada pesan yang tersirat
Ini tentang hati
Tak usah diluapkan dengan emosi
Cukup sadar diri dan rendah hati
Bisa jadi Tuhan sedang menguji
Ya, Tuhan sedang menguji
Itu berarti Dia menyayangi kita
Dia ingin mengetahui kekuatan yang ada pada diri kita
Sekuat apa kita, semampu apa kita, seberapa besar kesabaran kita
____________________
Semua terlihat sama, tak ada yang berbeda
Seperti tanah dengan permukaan rata
Tak ada tanjakan ataupun turunan
Rasanya tak ada yang mendebarkan
Tak ada kejutan, tak ada yang disembunyikan
ataupun yang nantinya bakal ketahuan
Layaknya hujan yang tak menentu datangnya
Kaupun muncul dilamunan tanpa memberi tanda
~
Ah, kau....
Seseorang tak berwujud nyata, tak kutau nama, tak kumengerti darimana datangnya
Haruskah selalu muncul dipikiran? sampai kapan kau memenuhi angan?
Ah...
____________________
Pagi, kurasa langit memihakku.
Cerahnya sepadan dengan suasana hatiku.
Siang, ada apa denganmu
Layaknya berawal dari kau menjunjungku perlahan terus meninggi
Lalu kau kempaskan dengan keras tanpa sedikitpun perasaan
Jika itu gelas kaca, kupastikan dia pecah melebur tak terkendali
Sakit? Kurasa jika ada kata melebihi itu kemungkinan akan mewakili
Perih? Lebih dari itu mungkin. Tak menutup kemungkinan luka mengaga lebar
Rapuh? Bukan. Dia sosok yang kuat. Tapi sekuat-kuatnya pasti bakal ada titik kelemahannya
Lemah? Iya, dia diposisi itu sesekali. Tanpa diketahui penyebab yang pasti
Sudahlah lupakan ~
___________________
Jangan biarkan aku muak Tuhan....
Doamu pagi tadi
Harapanmu sebelum kau pergi ketempat tidur
Kau muak? dengan apa?
dengan semua kata yang sudah kau ucapkan padaku?
dengan semua cinta palsu yang kau ukir didalamnya?
dengan semua air mata kebohongan yang jelas-jelas terlihat?
Aku lebih muak kawan..
Aku lebih muak dengan segala akal bulusmu
Aku lebih muak dengan segala kebohonganmu
Aku lebih muak dengan segala kepalsuan yang kauberikan untukku
Puas kau?
Sumber : kaskus by. paninalone
Disclaimer : seluruh puisi atau postingan kata-kata romantis yang ada di blog ini bukan karya dari penulis blog Seribu Sajak Cinta.
Jika ada yang keberatan atas postingan blog seribu sajak cinta, bisa contact melalui email yang ada di bawah ini, nanti saya hapus postingannya .
by .
SERIBU SAJAK CINTA
carimodalnikah@gmail.com